WAWANCARA DENGAN WARTAWAN
Laporan
Wawancara
Oleh :
Zulmaimi Eka Putri
12080250
H
Dosen Pembina :
Tandri Eka
Putra, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2013
Wawancara dengan wartawan
media
ranahberita.com : Novia Amirah Azmi (panggilan Ami)
Dunia
jurnalis menarik bagi orang yang tertarik. Menjadi wartawan bukanlah hal mudah,
karena meraka harus pandai membagi waktu dalam arti mereka harus melebihkan
waktu yang dimilikinya untuk menjalankan tugasnya. Selain berlebih dari segi
waktu, seorang wartawan juga harus melebihkan tenaganya untuk mencari informasi
kemana-mana. Tetapi disamping itu, seorang wartawan merupakan orang pertama
yang mengetahui sebuah informasi dan dia jugalah yang akan memberitahukannya
pada orang lain.
Motivasi
utama kak Ami untuk jadi wartawan adalah ingin menjadi wartawan televisi
nasional. Jadi untuk mencapai cita-citanya tersebut, kak Ami bergabung dimedia
online yaitu ranahberita.com dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Harapannya, ketika ia telah menjadi reporter yang tugasnya menyampaikan berita
secara lisan, maka ia telah fasih untuk melakukan hal tersebut. Dan menjadi
wartawan di ranahberita.com telah dilakukan kak Ami sejak bulan Juli 2013.
Ranahberita.com sendiri terbentuk secara resmi pada April 2013.
Kendala
yang dihadapi kak Ami dalam menjalankan tugasnya sebagai wartawan di media yang
baru terbentuk adalah 1) Ia harus mengenalkan tentang media tempat ia bekerja.
2) Dalam mewawancarai seseorang ia sering bertanya dengan pertanyaan mati,
seperti wawanacara untuk peristiwa galodo. Ketika seorang wartawan belum siap
dengan kejadian yang akan diliputnya, maka untuk bertanya pada narasumber ia
akan kesulitan dalam menyusun pertanyaan. Contohnya : a). “Pada saat kejadian
bapak sedang mengapa?”. Kemudian narasumber menjawab sesuai hal yang ia
lakukan. b). “Adakah anggota keluarga bapak yang terluka. Jawaban narasumber :
“Tidak”. c). “Orang yang disekitar rumah bapak apakah ada yang kena”. Jawaban
narasumber : “Tidak”. Dalam kondisi seperti itu, maka pikiran akan sulit untuk
mencari pertanyaan beikutnya. Sangat beruntung jika menemukan narasumber yang
jika kita bertanya dan ia menjawabnya dengan tiga atau empat jawaban.
Pengalaman
menarik yang pernah dialami kak Ami dalam menjalankan tugasnya sebagai
wartawan, diantaranya ketika ia melakukan peliputan di Bukittinggi dengan
komunitas pecinta reptil. Kak Ami tidak mengenal mereka dan berani untuk
memperkenalkan diri. Setelah memperkenalkan diri, selanjutnya kak Ami berwawancara
dan meliput kegiatan yang dilakukan komunitas pecinta reptil tersebut dan
akhirnya kak Ami memiliki hubungan dekat dengan mereka. Berbeda dengan
berwawancara dengan pejabat yang to the point, karena pejabat hanya memiliki
waktu yang singkat untuk diwawancarai. Kak Ami lebih menyukai liputan kegiatan
pariwisata dan kebudayaan, dibandingkan meliput bencana dan peristiwa kriminal,
karena meliput kegiatan pariwisata dan kebudayaan itu menarik.
Pandangan
kak Ami tentang wartawan yang menerima amplop saat liputan adalah “seseorang
yang bekerja sebagai jurnalis tidak seharusnya menerima amplop ketika melakukan
kegiatan. Karena dari perusahaan tempatnya bekerja, ia telah menerima gaji
untuk liputan. Kemanapun ia pergi, ia pergi dalam rangka tugasnya. Dan kalau
seorang jurnalis harus keluar kota, ia mendapatkan biaya jalan untuk melakukan
liputan tersebut. Namun sayangnya, perusahaan media di Sumatera Barat masih
menggaji wartawan dengan gaji yang kecil (upah tidak layak). Padahal seorang
wartawan harus melaporkan berita minimal 3 untuk sehari. Dan untuk mendapatkan
berita tersebut ia akan mengeluarkan biaya Rp. 50.000,. Maka langkah menerima
amplop saat liputan dilakukan oleh sebagian wartawan untuk ia mendapatkan
berita dan ia juga beruntung.
Organisasi
yang mengayomi jurnalis ada dua, yaitu
PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), dan AJI (Aliansi Jurnalistik
Independen). PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) menghalalkan amplop, karena
bagi mereka amplop itu adalah uang jalannya. Dan AJI (Aliansi Jurnalistik
Independen) tidak mengizinkan wartawan menerima amplop saat liputan. Alasan
AJI, ketika seorang wartawan meliput seorang anggota dewan yang tercium
melakukan korupsi dan wartawan mewawancarainya. Ketika telah selesai wawancara
tersebut, wartawan yang mewawancarai anggot dengan tersabut diberikan amplop
yang berisi Rp 500.000,. Logikanya seseorang yang telah mengambil uang tersebut
tidak akan berani untuk menuliskan hal buruk dari anggota dewan tersebut.
Kak
Ami tidak dibebankan untuk melakukan liputan kelapangan oleh media tempatnya
bekerja karena ia masih kuliah. Jadi ia bertugas untuk memilih berita yang ada
di antara.com, karena ranahberita.com berkerja sama dengan antara.com untuk
mengambil berita-berita antara.com. Dalam mengambil berita tersebut
ranahberita.com membayar pada antara.com 1 juta sebulan. Tugas kak Ami adalah
memilih berita-berita antara.com yang diposting, kemudian mengeditnya,
memperbaiki redaksinya, dan menerbitka berita tersebut di ranahberita.com
Lampiran
Nama narasumber :
Novia Amirah Azmi
No Hp :
081261887433
Foto kartu pers narasumber
Foto bersama narasumber
Poker Room Review for November 2021 - JTM Hub
BalasHapusPoker Room has become one of the most popular poker tournaments in the U.S. with 경상남도 출장샵 the Poker 진주 출장마사지 Room 안성 출장샵 app, and it offers a 김포 출장안마 host of exciting 과천 출장안마 prizes