Rabu, 18 Desember 2013

Tugas Jurnalistik 3



TULISAN MENDALAM TENTANG MEDIA MASSA

WAWANCARA DENGAN PIMPINAN MEDIA





Oleh :
Zulmaimi Eka Putri
12080250
H



Dosen Pembina :
Tandri Eka Putra, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2013




Suara Kampus : Andika Adi Saputra

Suara Kampus merupakan nama media kampus milik IAIN Imam Bonjol. Suara kampus didirikan pada 1976, yang diresmikan pada (29 September) 1978, atas keingianan dari dua orang mahasiswa yaitu : Sutan Jairi Asril dan Zulizar Yunus. Berdasarkan 13 pokok pikiran, mereka mencoba membuat lembaga pers mahasiswa dengan nama dari bahasa Arab yakni Sautul Jamiah yang berarti Suara Kampus dalam bahasa Indonesia.
Pada awalnya hasil cetakan media suara kampus berbentuk koran yang sama ukurannya dengan koran Singgalang dan Padang Ekspres. Kemudian direnovasi dalam bentuk  buku-buku kecil ukuran ± ½ HVS. Selanjutnya direnovasi kembali menjadi koran dan tabloid. Sekarang hasil cetakan media suara kampus berbentuk tabloid. Pada tahun 2010 dilaksanakan loncing portal berita suara kampus yang sama dengan detik.com dan antara.com, yaitu suarakampus.com. Dengan demikian, perubahan-perubahan yang terjadi pada cetakan sejak suara kampus didirikan adalah dari bentuk koran, buku kecil, tabloid, menjadi bentuk koran kembali, dan akhirnya direnovasi pada 2006 menjadi tabloid, yang diselingi dengan portal sejak 2010. Suara kampus menghasilkan produk berbentuk tabloid sekali dalam dua bulan dan berita teraktual setiap detiknya.
Pada 2003 sampai 2005 suara kampus sempat vakum. Terjadinya vakum disebabkan oleh ketergantungan yang terjadi seperti; ketidaktersediaannya dana, krisis keanggotaan, dan pengaruh fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Dan pada 2006 suara kampus kembali terbit dengan hasil cetakannya berbentuk tabloid. Kembali hadirnya suara kampus didorong oleh keinginan seorang mahasiswa jurnalistik bernama Iswandi bersama dengan kolega-koleganya. Mereka yang berlatar belakang jurusan juranlistik kembali menghidupkan suara kampus yang sempat vakum. Sejak 2006 hingga sekarang suara kampus tetap berjalan berkat kegigihan dan keinginan dari anggota kepengurusannya.
Kendala yang dihadapi suara kampus adalah kurangnya ketersediaan dana yang didapatkan. Dana yang didapatkan dari kampus, karena suara kampus berdiri dibawah naungan rektor. Dana tersebut sering kali diterima pada akhir tahun dan jumlahnya pun tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga menyebabkan ketidaklancaran operasional. Dana yang diterima adalah 10 juta untuk satu tahun, sedangkan biaya yang dibutuhkan dalam satu tahun tersebut lebih dari 10 juta. Dalam satu tahun diprediksi melakukan percetakan pada produk berbentuk tabloid sebanyak 6 kali, yang satu kali cetak dibutuhkan biaya ± 2,850 juta (dua juta delapan ratus lima ribu rupiah) bahkan mencapai 4 juta. Hal tersebutlah yang harus dipikirkan oleh seluruh anggota. Ketika redaktur dan anggota menginginkan untuk menerbitkan produk dalam bentuk tabloid, semua pimpinan akan bekerja sama untuk berpikir mendapatkan dana, sehingga  keinginan itu dapat terlaksana. Karena setiap kegiatan tidak dapat dikatakan dengan tidak bisa.
Suara kampus bukan hanya bergerak dalam dunia tulis menulis tetapi juga bergerak dalam dunia usaha dan bisnis, tetapi bisnis yang berbau media, seperti iklan. Dengan iklan yang dimuat pada setiap terbitan tersebutlah suara kampus mampu menjalani kegiatannya dan menutupi kekurangan biaya yang dibutuhkan. Kerjasama antara pimpinan perusahaan dengan pimpinan redaksi pada suatu terbitan diibaratkan seperti orang yang pacaran, kalau tidak sesuai maka tidak berjalan.
Struktur keanggotaan dan pembagian kerja, suara kampus memakai sistem sama dengan media. Media yang bernilai jual tinggi, seperti Padek, Singgalang, Media Indonesia, Tempo, dan lain-lainnya. Pimpinan umum mengurus semua tentang suara kampus, untuk isi dan berita dikelola dan menjadi tanggung jawab pimpinan redaksi, sejak awal penerbitan hingga akhir. Dibawah pimpinan redaksi ada redaktur pelaksana dan wartawan. Korlip (koordinator liputan) memerintahkan wartawan untuk mencari dan meliputan berita. Setelah berita didapat, berita tersebut dikumpulkan, dan dijadikan satu, selanjutnya berita tersebut diberikan kepada redaktur. Kemudian redaktur bertugas mengedit dan menerbitkan berita. Begitulah siklus yang terjadi setiap harinya. Berita yang didapat wartawan tidak selalu banyak. Ketika krisis, berita yang didapatkan hanya satu, tiga, atau lima, tetapi jika dalam keadaan baik berita yang didapat mencapai sepuluh dan lima belas. Dan hal tersebut dapat dikatakan sangat bagus untuk kategori pers mahasiswa.
Suara kampus juga mengadakan rapat pada lima kesempatan. Kegiatan rapat yang dilaksanakan tersebut yaitu rapat akhir tahun, rapat pimpinan, rapat pengurus, rapat merakyat, dan rapat khusus. 1) Rapat akhir tahun, merupakan rapat tertinggi yang lakukan untuk memilih pimimpin berikutnya, karena kepemimpinan di suara kampus berlangsung sekali dalam satu tahun. Namun diizinkan juga untuk seorang yang telah memimpin melakukan dua periode kepemimpinan, tetapi hal tersebut jarang dilakukan, karena pengaruh kegiatan akedemik yang harus diselesaikan. 2) Rapat pimpinan (rapim), merupakan rapat yang dilakukan oleh pimpinan-pimpinan saja. Rapat pimpinan hanya dihadiri oleh pimpinan-pimpinan seperti pimpinan umum, pimpinan redaksi, dan pimpinan lainnya. 3) Rapat pengurus, merupakan rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus. Para rapat ini yang hadir adalah semua pengurus suara kampus, tanpa kecuali. 4) Rapat merakyat atau rapat anggota, merupakan rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota. Dalam rapat ini dibicarakan semua hal yang perlu dan juga memutuskan semua halnya. 5) Rapat khusus, merupakan rapat yang dilaksanakan bertujuan untuk memutuskan sesuatu hal secara cepat. Karena hal yang harus diputuskan tersebut perlu diputuskan segera, maka dilakukanlah rapat khusus.
Langkah kedepan yang ingin dicapai oleh suara kampus dituangkan dalam bentuk program kerja. Ada langkah yang telah terlaksana dan ada juga yang belum terlaksana. Langkah yang terlaksana telah berjalan sesuai harapan, dan langkah yang belum terlaksana dan diinginkan suara kampus adalah adanya suarakampus TV. Tetapi belum terlaksana, disebabkan oleh pendanaan yang belum tersedia, karena biaya yang dibutuhkan sangatlah tinggi. Dan harapan tersebut belum terlaksana hingga akhir tahun ini.  Harapan serimonilnya adalah agar suara  kampus meningkat kualitasnya untuk kedepan. Karena tidak ada pemimpin lembaga yang menginginkan lembaganya lebih baik hari-hari kemarennya dari hari ini. Seorang pemimpin akan menginginkan lembaga yang dipimpinnnya lebih baik dari hari ini. Berbeda dengan ketua kelas, seorang ketua kelas boleh tidak hadir dalam sebuah kegiatan dan dapat digantikan oleh wakilnya. Hal tersebut berbeda dengan  seorang pimpinan yang harus hadir disetiap rangkaian kegiatannya.



Lampiran

Nama narasumber                              : Andika Adi Saputra
Jurusan/BP                                         : Jurnalistik IAIN/2010
Pekerjaan                                            : Pimpinan Umum Suara Kampus
Tempat dan tanggal wawancara        : Lubuk Lintah, 16 Desember 2013
No Hp narasumber                             : 085364375216

Foto bersama narasumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar