TULISAN
MENDALAM TENTANG MEDIA MASSA
WAWANCARA
DENGAN PIMPINAN MEDIA
Oleh :
Zulmaimi Eka Putri
12080250
H
Dosen Pembina :
Tandri Eka
Putra, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2013
Suara Kampus : Andika Adi Saputra
Suara
Kampus merupakan nama media kampus milik IAIN Imam Bonjol. Suara kampus
didirikan pada 1976, yang diresmikan pada (29 September) 1978, atas keingianan
dari dua orang mahasiswa yaitu : Sutan Jairi Asril dan Zulizar Yunus.
Berdasarkan 13 pokok pikiran, mereka mencoba membuat lembaga pers mahasiswa
dengan nama dari bahasa Arab yakni Sautul Jamiah yang berarti Suara Kampus
dalam bahasa Indonesia.
Pada
awalnya hasil cetakan media suara kampus berbentuk koran yang sama ukurannya
dengan koran Singgalang dan Padang Ekspres. Kemudian direnovasi dalam
bentuk buku-buku kecil ukuran ± ½ HVS.
Selanjutnya direnovasi kembali menjadi koran dan tabloid. Sekarang hasil cetakan
media suara kampus berbentuk tabloid. Pada tahun 2010 dilaksanakan loncing
portal berita suara kampus yang sama dengan detik.com dan antara.com, yaitu
suarakampus.com. Dengan demikian, perubahan-perubahan yang terjadi pada cetakan
sejak suara kampus didirikan adalah dari bentuk koran, buku kecil, tabloid,
menjadi bentuk koran kembali, dan akhirnya direnovasi pada 2006 menjadi
tabloid, yang diselingi dengan portal sejak 2010. Suara kampus menghasilkan
produk berbentuk tabloid sekali dalam dua bulan dan berita teraktual setiap
detiknya.
Pada
2003 sampai 2005 suara kampus sempat vakum. Terjadinya vakum disebabkan oleh
ketergantungan yang terjadi seperti; ketidaktersediaannya dana, krisis
keanggotaan, dan pengaruh fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Dan pada 2006 suara
kampus kembali terbit dengan hasil cetakannya berbentuk tabloid. Kembali
hadirnya suara kampus didorong oleh keinginan seorang mahasiswa jurnalistik
bernama Iswandi bersama dengan kolega-koleganya. Mereka yang berlatar belakang
jurusan juranlistik kembali menghidupkan suara kampus yang sempat vakum. Sejak
2006 hingga sekarang suara kampus tetap berjalan berkat kegigihan dan keinginan
dari anggota kepengurusannya.
Kendala
yang dihadapi suara kampus adalah kurangnya ketersediaan dana yang didapatkan.
Dana yang didapatkan dari kampus, karena suara kampus berdiri dibawah naungan
rektor. Dana tersebut sering kali diterima pada akhir tahun dan jumlahnya pun
tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga menyebabkan ketidaklancaran
operasional. Dana yang diterima adalah 10 juta untuk satu tahun, sedangkan
biaya yang dibutuhkan dalam satu tahun tersebut lebih dari 10 juta. Dalam satu
tahun diprediksi melakukan percetakan pada produk berbentuk tabloid sebanyak 6
kali, yang satu kali cetak dibutuhkan biaya ± 2,850 juta (dua juta delapan
ratus lima ribu rupiah) bahkan mencapai 4 juta. Hal tersebutlah yang harus
dipikirkan oleh seluruh anggota. Ketika redaktur dan anggota menginginkan untuk
menerbitkan produk dalam bentuk tabloid, semua pimpinan akan bekerja sama untuk
berpikir mendapatkan dana, sehingga
keinginan itu dapat terlaksana. Karena setiap kegiatan tidak dapat
dikatakan dengan tidak bisa.
Suara
kampus bukan hanya bergerak dalam dunia tulis menulis tetapi juga bergerak
dalam dunia usaha dan bisnis, tetapi bisnis yang berbau media, seperti iklan.
Dengan iklan yang dimuat pada setiap terbitan tersebutlah suara kampus mampu
menjalani kegiatannya dan menutupi kekurangan biaya yang dibutuhkan. Kerjasama
antara pimpinan perusahaan dengan pimpinan redaksi pada suatu terbitan
diibaratkan seperti orang yang pacaran, kalau tidak sesuai maka tidak berjalan.
Struktur
keanggotaan dan pembagian kerja, suara kampus memakai sistem sama dengan media.
Media yang bernilai jual tinggi, seperti Padek, Singgalang, Media Indonesia,
Tempo, dan lain-lainnya. Pimpinan umum mengurus semua tentang suara kampus, untuk
isi dan berita dikelola dan menjadi tanggung jawab pimpinan redaksi, sejak awal
penerbitan hingga akhir. Dibawah pimpinan redaksi ada redaktur pelaksana dan
wartawan. Korlip (koordinator liputan) memerintahkan wartawan untuk mencari dan
meliputan berita. Setelah berita didapat, berita tersebut dikumpulkan, dan
dijadikan satu, selanjutnya berita tersebut diberikan kepada redaktur. Kemudian
redaktur bertugas mengedit dan menerbitkan berita. Begitulah siklus yang
terjadi setiap harinya. Berita yang didapat wartawan tidak selalu banyak.
Ketika krisis, berita yang didapatkan hanya satu, tiga, atau lima, tetapi jika
dalam keadaan baik berita yang didapat mencapai sepuluh dan lima belas. Dan hal
tersebut dapat dikatakan sangat bagus untuk kategori pers mahasiswa.
Suara
kampus juga mengadakan rapat pada lima kesempatan. Kegiatan rapat yang dilaksanakan
tersebut yaitu rapat akhir tahun, rapat pimpinan, rapat pengurus, rapat
merakyat, dan rapat khusus. 1) Rapat akhir tahun, merupakan rapat tertinggi
yang lakukan untuk memilih pimimpin berikutnya, karena kepemimpinan di suara
kampus berlangsung sekali dalam satu tahun. Namun diizinkan juga untuk seorang
yang telah memimpin melakukan dua periode kepemimpinan, tetapi hal tersebut
jarang dilakukan, karena pengaruh kegiatan akedemik yang harus diselesaikan. 2)
Rapat pimpinan (rapim), merupakan rapat yang dilakukan oleh pimpinan-pimpinan
saja. Rapat pimpinan hanya dihadiri oleh pimpinan-pimpinan seperti pimpinan
umum, pimpinan redaksi, dan pimpinan lainnya. 3) Rapat pengurus, merupakan
rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus. Para rapat ini yang hadir adalah
semua pengurus suara kampus, tanpa kecuali. 4) Rapat merakyat atau rapat
anggota, merupakan rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota. Dalam rapat ini dibicarakan
semua hal yang perlu dan juga memutuskan semua halnya. 5) Rapat khusus,
merupakan rapat yang dilaksanakan bertujuan untuk memutuskan sesuatu hal secara
cepat. Karena hal yang harus diputuskan tersebut perlu diputuskan segera, maka
dilakukanlah rapat khusus.
Langkah
kedepan yang ingin dicapai oleh suara kampus dituangkan dalam bentuk program
kerja. Ada langkah yang telah terlaksana dan ada juga yang belum terlaksana.
Langkah yang terlaksana telah berjalan sesuai harapan, dan langkah yang belum
terlaksana dan diinginkan suara kampus adalah adanya suarakampus TV. Tetapi
belum terlaksana, disebabkan oleh pendanaan yang belum tersedia, karena biaya
yang dibutuhkan sangatlah tinggi. Dan harapan tersebut belum terlaksana hingga
akhir tahun ini. Harapan serimonilnya
adalah agar suara kampus meningkat
kualitasnya untuk kedepan. Karena tidak ada pemimpin lembaga yang menginginkan
lembaganya lebih baik hari-hari kemarennya dari hari ini. Seorang pemimpin akan
menginginkan lembaga yang dipimpinnnya lebih baik dari hari ini. Berbeda dengan
ketua kelas, seorang ketua kelas boleh tidak hadir dalam sebuah kegiatan dan
dapat digantikan oleh wakilnya. Hal tersebut berbeda dengan seorang pimpinan yang harus hadir disetiap
rangkaian kegiatannya.
Lampiran
Nama narasumber : Andika Adi Saputra
Jurusan/BP : Jurnalistik IAIN/2010
Pekerjaan : Pimpinan Umum Suara
Kampus
Tempat dan tanggal wawancara : Lubuk Lintah, 16 Desember 2013
No Hp narasumber : 085364375216
Foto bersama narasumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar